Kamis, 30 Juli 2009

Suatu Peluang Usaha (Anis Kembang)

Saat si Anis Jadi Primadona Bisnis burung anis kembang yang menggiurkan (Mesti Sinaga, Christiyanto, Bagus Marsudi)Burung anis kembang sedang naik daun. Peminatnya mengantre, harganya punselangit. Keuntungan bisnisnya pun bisa bikin orang mengiler. Anis kembang sedang menjadi primadona. Eit, jangan salah, anis kembang bukan namakembang desa nan cantik jelita. Anis cuma sejenis burung yang sekarang lagikondang di dunia perburungan. Padahal, burung ini bukanlah burung cekereme,harganya belasan juta per ekor. Pencinta burung terus saja memburunya. Penampilan fisik zoothera interpres, nama ilmiah anis, tak bisa dikatakanistimewa. Kelebihan si mungil yang terdapat di Lampung, Bengkulu (Pulau Enggano),Flores, Serang, dan Ciamis ini cuma suaranya yang merdu selain mampu meniru suaraburung lain. Burung ini baru naik daun sekitar tiga tahun silam. Gara-garanya, secaramengejutkan seekor anis kembang memenangkan kontes suara burung terindah di Solo.Burung itu menyisihkan murai batu dan cucakrawa yang lebih diunggulkan. Sejak ituanis kembang, yang sebelumnya tergolong burung kelas cere, langsung melambung. Para pedagang anis kembang biasanya memperoleh si anis dari pemburu daerah denganharga Rp 50.000-Rp 150.000 seekor. Harga anis kembang liar (dasar) ini memangrendah karena belum bisa bernyanyi, sementara suara aslinya juga tak merdu.Selanjutnya, pedagang burung hanya perlu mengeluarkan biaya pemeliharaan yangsebagian besar untuk makanan. Setiap bulannya, seekor anis kembang yangmakanannya terdiri dari kroto (semut basah) dan voer tersebut menghabiskan biayakonsumsi sekitar Rp 6.500-Rp 12.500. Yang paling penting dalam proses pemeliharaan anis kembang ini adalahmengajarinya agar bisa mengeluarkan kicauan yang merdu. Untuk itu, sangkar sianis saban pagi dan sore harus didekatkan dengan sangkar master atau burung lainyang bersuara merdu. Lantas, anis pun bagai kaset kosong langsung merekam suarasang master dan menirukannya. Pelajaran menyanyi ini membutuhkan waktu yang cukuppanjang, "Sekitar setahun lah," kata Yok, pedagang burung di pasar burung JalanPramuka, Jakarta Timur. Agar bisa belajar menyanyi dengan baik dan tenang, kandang si anis harusbenar-benar bersih. "Harus dibersihkan setiap pagi dan sore," papar Muhkanan,juga seorang pedagang burung. "Kalau kandangnya kotor, anisnya ngambek danenggak mau bunyi." Setelah si anis bisa menyanyi, harga jualnya pun terkerek naik. Rata-rataharganya Rp 7 juta-Rp 10 juta untuk anis jantan. Yang betina cuma dihargai Rp 2,5 juta. Harga anis kembang betina memang jauh lebih murah karena suaranya taksemerdu yang jantan. Kunci sukses berbisnis anis kembang terletak pada pemilihan burung dasar. Yok danMuhkanan menyatakan, burung dasar yang baik yang usianya di bawah dua tahun.Sebab, masa keemasan suara si anis, yang berumur sekitar lima tahun itu, padausia 1-3 tahun. Kalau burungnya kelewat tua, belajar menyanyinya sudah susah danharganya pun bisa jatuh menjadi Rp 400.000 per ekornya. “Burung anis sudah bisa diternakkan “ Kecuali membeli dari pemburu daerah, ada pula orang yang mengembangbiakkansendiri. Hanya, cara ini sangat jarang dilakukan. Bukan apa-apa,"Beternak aniskembang itu susahnya bukan main," kata Gunawan Andi, peternak anis kembang dariCirebon. Modal untuk beternak juga lebih besar. Maklum, untuk mencipta-kan anis bersuaramerdu, haruslah menggunakan induk yang sudah jadi alias sudah bisa bernyanyi."Kalau induknya enggak bisa nyanyi, entar menurun ke anaknya," kata Gunawan.Seekor induk juga tidak boleh minder. "Jadi, kalau dijejer dengan burung lainnyadia masih mau berkicau." Untuk mendapatkan induk yang unggul macam itu, iamenghabiskan Rp 7 juta untuk membeli pejantan dan Rp 2 juta untuk yang betina. Selain itu, menurut Gunawan, dalam memilih induk tersebut harus ekstrahati-hatidalam membedakan jenis kelamin jantan dan betina. "Sering kejadian, maunya sihbeli jantan eh, enggak tau-nya malah bertelur." Untuk itulah Gunawan kemudianmemilih induk yang sudah dipeliharanya sejak kecil. Kandang untuk anis yang diternakkan juga cukup besar (2m x 1m x 3m ) yang menelanbiaya sekitar Rp 500.000. Kandang harus ditempatkan di lingkungan yang sejuk danasri. Mempertemukan anis jantan dan betina dalam satu kandang tidak bolehdilakukan secara langsung. "Bisa-bisa mereka bukannya kawin melainkan salingbunuh," kata Gunawan. Ya, laiknya manusia, anis juga punya masa perkenalan, yaitudengan cara mendekatkan kedua kandangnya. Jika sukses, perkenalan ini membutuhkanwaktu sekitar satu minggu hingga tiga bulan. Tapi, kalau sepasang anis malahsaling cakar itu pertanda mereka tak jodoh. Setelah kawin, seminggu kemudian si betina menghasilkan 1-3 butir telur. Telurtersebut akan menetas dua minggu kemudian. Setelah berumur satu bulan, anak anisyang sudah mulai bisa bersuara itu siap dijual dengan harga minimal Rp 1, 5 jutaper ekor. "Yang beli dengan harga segitu sampai ngantri," kata Gunawan yangbisnis utamanya beternak perkutut.

Tidak ada komentar: